SIBOLGA POST – Menyambut Bulan Suci Ramadan 1444 H/2023, Keluarga Besar Perantau yang berasal dari Tapanuli Bagian Selatan yang tergabung dalam Organisasi Persatuan Amal Sosial Haholongan Sibolga-Tapteng yang kini berusia 101 Tahun menggelar Ziarah Umum dan Tauziah.

Sekretaris Umum Perkumpulan Haholongan, Ade Mahligai Putra mengatakan Ziarah Umum dan penyambutan bulan suci Ramadan rutin dilakukan sepanjang tahun di Lapangan Pekuburan Haholongan Sibolga di jalan Murai Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara.

Ade Mahligai Putra mengungkapkan, kegiatan Ziarah Umum dan Penyambutan Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah telah dilaksanakan, pada Minggu (19/3/2023) kemarin.

Menurut Ade, dari tahun ke tahun Peziarah terus meningkat. Seperti pada ziarah umum kali ini peserta membludak jauh dari perkiraan panitia. Ade mengatakan kegiatan tersebut berlangsung sukses.

“Alhamdulillah berjalan sukses, sekitar 800 peziarah hadir dalam kegiatan Ziarah Umum dan Penyambutan Bulan Suci Ramadan 1944 kali ini,” ucap Ade.

Kegiatan tersebut diawali pelaksanaan ziarah oleh masing-masing keluarga di makam atau kuburan keluarganya yang ada di lokasi Pekuburan Haholongan Sibolga.

Kemudian dilanjutkan dengan Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an oleh Qoriah Ibunda Azizah Lubis. Lalu Tauziah yang disampaikan oleh Ustadz Haji Ali Umri Batubara dari Padangsidempuan.

Acara juga dirangkai dengan penyampaian laporan keuangan tahunan Organisasi Haholongan oleh Bendahara Umum Sorimuda Siregar. Dilanjutkan dengan penyampaian Hak dan Kewajiban Anggota Haholongan yang dibacakan Parlindungan Nasution, selaku Wakil Ketua Persatuan Amal Sosial Haholongan.

Kegiatan Ziarah Umum dan Penyambutan Bulan Suci Ramadan 1444 H kali ini mengangkat tema, “Sucikan Hati, Jalin Silaturahmi dan Saling Holong Marsiholongan. Tema ini selaras, dengan nama perkumpulan atau organisasi ini, yakni Haholongan.

Haholongan bermakna saling menyayangi atau marsiholongan adalah sebuah makna kasih yang penuh cinta kasih pada organisasi ini, pada sesama warga perantau yang berasal dari Tapanuli bagian selatan khususnya yang terkumpul dalam wadah organisasi ini.

“Perkumpulan Haholongan sudah semestinyalah kita saling menyayangi. Sebab Haholongan lahir dari adanya cinta kasih, saling menyayangi. Karena cinta kasih, holong marsiholongan itu sendiri lahir jika hati suci, tak ada dengki, sakit hati, iri dan nista di dalam hati. Dari situlah lahir organisasi ini yang bernama Haholongan,” kata Wakil Ketua Umum Haholongan Parlindungan Nasution.

Dijelaskan, Perkumpulan Haholongan lahir sekitar 101 tahun lalu, yakni tahun 1922. Lalu 7 tahun kemudian, tepatnya tanggal 3 Februari 1929 kembali dituliskan dalam deklarasi dan butir-butir Naskah “Perkoempoelan Haholongan” dengan tulisan ejaan lama dan penuh dengan istilah asing semisal bahasa Belanda dan Eropa.

Naskahnya mirip semacam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi saat ini. Dalam naskah itu tertulis maksud tujuan Persatuan Amal Sosial Haholongan didirikan adalah sebagai wadah tolong menolong dalam segala hal dan kesusahan.

“Perkoempoelan ini namanja HAHOLONGAN, maksoednya tolong menolong dalam segala hal jang patoet jang timboel diantara sesama anggota, terlebih lebih dalam kesoesahan, misalnya kematian dan lain2 hal kesoesahan jang patoet ditolong menoeroet timbangan Bestuur,” demikian bunyi alinea pertama isi nahkah deklarasi Perkoempoelan Haholongan.

Berkaitan dengan dasar itu pula, Wakil Ketua Umum Haholongan Parlindungan Nasution berharap agar semua Anggota Haholongan tetap menjalin silaturahmi dengan menghadiri kegiatan rutin Haholongan, Pengajian mingguan serta sejumlah kegiatan Haholongan yang telah diprogramkan oleh para pengurus.

“Kita berharap, agar semua anggota mengerti hak dan kewajibannya sebagai anggota Haholongan. Tetap menjalin silaturahmi, dengan hadir dalam kegiatan organisasi,” imbaunya.

Parlindungan Nasution juga berharap kepada semua anggota yang masuk organisasi Haholongan tidak hanya untuk mengharapkan pertapakan pekuburan saja.

“Kita tidak berharap anggota yang masuk hanya demi pertapakan pekuburan saja, sehingga anggota baru kita kenal saat penguburan. Namun semua keluarga Haholongan agar terus aktif dan terus menjaga silaturahmi dalam Persatuan Amal Sosial Haholongan,” tambahnya.

101 Tahun Berdiri di Sibolga, Perkumpulan Haholongan Gelar Ziarah Umum Menyambut Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah
Foto: Ketua Umum Perkumpulan Haholongan M.Yusuf Batubara.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Haholongan M.Yusuf Batubara dalam kata sambutannya.

Dia berharap agar semua anggota Haholongan saling marsiholongan dengan tetap menjalin silaturahmi sesuai harapan para lima orang perantau asal Tapanuli bagian selatan sebagai pendiri organisasi Persatuan Amal Sosial Haholongan di Sibolga.

“Seratus tahun lalu para perantau asal Tapanuli bagian selatan yang ada di Sibolga mendirikan organisasi ini dengan harapan sesuai namanya Persatuan Amal Sosial Haholongan agar tali silaturahmi sesama perantau terjalin, saling holong marsiholongan atau dapat bersatu padu saling membantu dan bahu membahu diperantauan,” ungkapnya.

“Mari kita rawat persatuan dan silaturahmi ini, sesuai harapan para pendahulu Haholongan. Kita jaga aset dan rawat tanah pekuburan yang telah mereka tinggalkan untuk Anggota Haholongan ini, dengan menjalin silaturahmi, membina persatuan sesama anggota dan saling bahu membahu,” ucap Yusuf Batubara.

Yusuf juga menyampaikan progres pembangunan dan perkembangan Pekuburan Haholongan yang berada di Jalan Murai Kelurahan Aek Manis Sibolga.

“Pekuburan Haholongan saat ini telah dibangun tembok dan sebagai pagar, gerbang pintu masuk pekuburan, serta membangun kanopi permanen di pelataran lapangan Pekuburan Haholongan,” paparnya.

Untuk dinding tembok beton serta gerbang pintu masuk pekuburan haholongan, bersumber dari P-APBD Sibolga. Sementara untuk Kanopi permanen dilengkapi kursi dan meja bersumber dari dana CSR.

Selain itu, sejumlah bantuan pribadi dari keluarga anggota haholongan juga dibangun berupa, bak penampung air, lampu penerangan di areal pemakaman.

“Selain progres pembangunan areal pekuburan ini, kedepan kita berharap kembali dapat membeli tanah pekuburan di daerah Kabupaten Tapanuli Tengah, agar keluarga besar Haholongan terpenuhi tanah pemakamannya dan tidak hanya di daerah Sibolga saja,” ujar Yusuf seraya berharap semua donatur yang sukses di perantauan dapat berpartisipasi membantu.

Saat ini sesuai data anggota haholongan tercatat sebanyak 475 Kepala Keluarga (KK) dengan tanggungan keanggotaan Haholongan mencakup semua anak dari anggota haholongan yang belum menikah ditambah dengan kedua orang tua dan mertua menjadi Anggota Persatuan Amal Sosial Haholongan dan berhak dikebumikan di Pekuburan Haholongan.

Dari rincian ini, jika masing-masing anggota memiliki tiga orang anak yang belum menikah serta kedua orangtua dan mertua, sehingga total anggota Haholongan saat ini mencapai sekitar tiga ribu orang.

Iskandar Harahap mantan Ketua Umum Persatuan Amal Sosial Haholongan periode 2010-2015 menyebutkan roda organisasi dan progres perkembangan pembangunan di Pekuburan Haholongan berjalan pesat dan terus berkembang di masa kepengurusan yang digawangi oleh M. Yusuf Batubara, periode 2016 sd 2021 hingga periode kedua saat ini.

Iskandar juga mengapresiasi, berbagai rencana kedepan, seperti rencana pembangunan Kamar Mandi dan Tempat Berwhudu’ atau mengambil air sembahyang serta pembangunan Gudang dan Perbaikan Rumah Penjaga dan kebersihan makam.

Selain itu, ia juga mengapresiasi adanya rencana pembelian lahan tambahan Pekuburan Haholongan di wilayah Tapanuli Tengah.

Baca sambungan halaman selanjutnya…

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Tapanulipost.com di GOOGLE NEWS

[bacaselanjutnya judul="Baca Selanjutnya"]