SIBOLGA POST – Bawaslu Kota Sibolga menemukan puluhan pemilih yang belum dilakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) oleh Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih). Padahal tahapan Coklit sudah berakhir pada 14 Maret 2023 kemarin.

Hal itu diungkapkan Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (HP2H) Bawaslu Kota Sibolga, Zulkifli Sigalingging kepada Tapanulipost.com, Rabu (15/3/2023) di Kantor Bawaslu Kota Sibolga di Jalan Diponegoro No. 39B Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota.

Zulkifli Sigalingging mengatakan pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pencocokan dan penelitian (Coklit) Data Pemilih untuk Pemilu 2024, yang dimulai dari tanggal 12 Februari sampai 14 Maret 2023.

Pengawasan tersebut, kata Zulkifli, dilakukan guna memastikan Pantarlih melakukan Coklit sesuai dengan prosedur, dimulai dengan memastikan identitas pemilih dan kesesuaian dengan form A daftar pemilih, memberikan tanda terima serta menempelkan stiker pada rumah yang dicoklit.

Zulkifli menyebut sepanjang pelaksanaan pengawasan yang telah dilakukan terdapat puluhan Pemilih yang belum dilakukan Coklit, yang tersebar di 4 kecamatan di Kota Sibolga.

“Dari hasil pengamatan kami, pelaksanaan Coklit sudah mencapai 100 persen. Namun dari hasil uji sampling masih terdapat pemilih yang belum dicoklit berdasarkan informasi dari masyarakat yang bersangkutan. Mereka mengaku belum didatangi petugas Pantarlih,” ucap Zulkifli.

Zulkifli memaparkan tercatat sebanyak 56 Pemilih yang belum dicoklit. Dari jumlah tersebut terdapat 7 orang yang namanya tidak terdaftar di Aplikasi Cek DPT Online. Sementara sisanya yaitu 49 lagi terdaftar di Aplikasi tersebut.

Lebih lanjut Zulkifli mengungkapkan, selain terdapat puluhan pemilih belum dicoklit, pihaknya juga menemukan kejadian khusus lainnya. Seperti stiker yang tidak tertempel, stiker kurang lengket sehingga banyak yang copot dan tidak tertempel dengan baik.

“Ini artinya kualitas stiker kurang baik di beberapa titik,” ungkap Zulkifli.

Bukan hanya itu, lanjut Zulkifli, pihaknya juga mendapati pemilih dalam satu alamat yang sama tidak berada dalam TPS yang sama.

“Kami melihat dalam satu rumah ada 3 atau 4 KK itu justru beda-beda TPSnya, padahal alamatnya sama. Jadi kami minta kepada KPU bisa menata TPS ini dengan baik sesuai hasil laporan Pantarlih,” sebutnya.

Zulkifli juga mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan KPU Sibolga atas hasil pengawasan terhadap pelaksanaan Coklit.

Kendati terdapat sejumlah kejadian khusus, menurut Zulkifli pelaksanaan Coklit yang dilakukan Pantarlih cukup efektif dan sesuai dengan tahapan yang berlangsung.

“Dari hasil pengawasan kami selama pelaksanaan Coklit, Pantarlih juga konsisten dalam memakai atribut dan tanda pengenal,” ujarnya.

Namun, kata Zulkifli, dari hasil wawancara terhadap masyarakat, pihaknya mendapati banyak warga yang kurang mengerti kegiatan yang dilakukan Pantarlih.

“Untuk itu kami minta KPU Sibolga untuk meningkatkan sosialisasi, walaupun mungkin tahapannya (Coklit) sudah selesai namun proses penyusunan DPS masih berlangsung. Jadi harus lebih gencar dilakukan sosialisasi, apalagi nanti setelah penetapan DPS,” pungkas Zulkifli. (red)

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari Tapanulipost.com di GOOGLE NEWS

[bacaselanjutnya judul="Baca Selanjutnya"]